IBC, Serang - Gabungan Mahasiswa Forum Silaturahim Organisasi Eksternal (FSOE) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten menggelar aksi unjuk rasa di Ciceri Sumur Pecung Kota Serang tepat di depan kampus tersebut. Rabu 4 Oktober 2017. Aksi protes mahasiswa dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Banten yang ke 17.
Pantauan IBC, kegiatan aksi yang dimulai pukul 14 WIB diawali dengan orasi orasi dari pimpinan organisasi. Serta meneriakan yel yel sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Banten yang masih tidak responship terhadap persoalan di masyarakat.
Aksi yang hampir memakan waktu tiga jam itu mengakibatkan jalan di area Sudirman macet parah. Itu karena puluhan mahasiswa mampu menguasai sampai ke rengah jalan.
Selain itu, mahasisea UIN Banten tersebut membakar ban sebagai wujud dari protes banyaknya masalah yang terjadi di Banten seperti kemiskinan yang terus meningkat dan kinerja pegawai yang buruk juga insfrastruktur yang belum merata terutama di perkampungan.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga menuding Pemprov Banten tidak mengerti soal penyerapan anggaran yang efisien. Menurut mereka saat ini banyak agenda seremonial yang menghabiskan anggaran. Namun, mengapa keuangan untuk keperluan kesehatan dipangkas begitu besar.
"Dari Rp 249,3 miliar dipangkas menjadi Rp 180,4 miliar, itu artinya bahwa setiap anggaran selalu tidak sesuai dengan ketentuan UU," ucap ketua FSOE Rizki Shidichi, saat melakukan orasi.
Pada saat yang sama, kata dia, Pemprov Banten malah menyetujui kenaikan Anggota dan Pimpinan DPRD yang kerjanya tidak terlihat. Menurutnya, anggaran Rp 60- Rp 100 juta untuk para legislator akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk membangun jalan di desa terutama di daerah tertinggal.
"Dengan kerja yang lagi lagi tidak sesuai dengan harapan rakyat, lebih memperkaya diri dan golongan semata," ujarnya