IB, PANDEGLANG-Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Lingkar Study dan Advokasi (LSA) Kabupaten Pandeglang menuding ada oknum dewan dari Fraksi Demokrat yang bermain proyek pemerintah. Kedua oknum itu berinisial R yang bermain proyek pada tahun 2015 dan inisial Y yang bermain proyek tahun ini di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pandeglang.
Dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Pandeglang, Kamis (20-Juli -2017) siang, massa mendesak Badan Kehormatan Dewan (BKD) untuk memanggil kedua oknum itu. Juga kepada penyidik untuk memprosesnya di ranah hukum.
"Sejak 2015 ada dua oknum dewan dari Fraksi Demokrat yang main proyek, keduanya adalah R dan Y. BKD harus memanggil keduanya untuk diproses," kata orator aksi, Ucu Sadewa.
Kata dia, sesuai Undang-Undang Nomor: 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD pasal 400 nomor 2 disebutkan, anggota DPRD kabupaten/kota dilarang melakukan pekerjaan sebagai pejabat struktural pada lembaga pendidikan swasta, akuntan publik, konsultan, advokat, notaris dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan wewenang dan tugasnya.
"Dewan harusnya hanya merencanakan dan mengawasi bukan ikut bermain proyek. Saat ini bos-bos CV dan PT tidak kebagian pekerjaan, karena habis oleh oknum dewan," ujar dia.
Salah satu proyek yang ditengarai diintervensi adalah pemeliharaan Gedung Stadion Badak oleh CV Sekar Lancar. Berdasarkan hasil investigasi, Direktur CV Sekar Lancar adalah suami dari anggota dewan Fraksi Demokrat berinisial Y.
Pihaknya menilai, proyek tersebut asal jadi dan hanya menghabiskan dana sekitar 50 hingga 60 persen dari total anggaran kegiatan.
"Kepada BPK dan Inspektorat agar mengaudit hasil pekerjaan yang dilakukan oleh CV Sekar Lancar di Stadion Badak. Karena terindikasi proyek tersebut merugikan keuangan negara," tegasnya.
Sementara, orator aksi lainnya, Eep Aefudin mengatakan, publik harus mengetahui ulah oknum dewan yang bermain proyek. Publik jangan hanya disuguhkan dengan aksi selfie pejabat di media sosial dan harus ada kerja nyata untuk rakyat.
"Rakyat bosan disuguhkan dengan selfie pejabat di media sosial," ungkap dia.
Usai berorasi, massa bergeser ke depan pintu Gedung Dewan dan membakar poster dan berfoto bersama sebagai bentuk sindiran terhadap pejabat yang hobi selfie di media sosial.