IBC, SOLO - Paslon nomor urut 2 Pilkada Solo, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo), memperoleh sekitar 36 ribu suara atau 13,87 persen versi rekapitulasi DPC PDIP Solo. Menanggapi rekapitulasi PDIP itu, Bajo mengklaim jumlah tersebut membuktikan mereka bukan calon boneka.
Terkait kepastian jumlah, Ketua Tim Pemenangan Bajo, Sigit Prawoso, memilih menunggu hasil dari KPU Solo. Namun jika rekapitulasi PDIP benar, Sigit menilainya wajar karena Bajo dapat mengumpulkan sekitar 38 ribu KTP untuk mendaftar sebagai calon independen.
"Kalau kami sekarang dapat 36 ribu ya memang itu jumlah yang sejak awal kita kunci. Terbukti kami bukan boneka!" ujar Sigit dilansir dari detikcom, Kamis (10/12/2020)
Dia juga menampik kabar adanya pengumpulan KTP secara ilegal oleh pihak-pihak tertentu untuk meloloskan Bajo. Menurutnya, tim Bajo terus menjaga komunikasi dengan warga Solo yang sejak awal mendukung mereka.
"Dengan jumlah segitu kan terjawab. Karena kita datang ke warga itu tidak sekali saja. Satu rumah itu kita datangi berkali-kali untuk menjaga komunikasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Sigit meminta seluruh pihak menunggu keputusan resmi KPU. Pihaknya pun tidak melakukan rekapitulasi sendiri.
"Sebaiknya tetap menunggu hasil dari KPU saja. Kita tidak melakukan penghitungan karena percuma, nanti pasti tetap menunggu KPU," kata dia
Diberitakan sebelumnya, penghitungan suara Pilkada Solo versi DPC PDIP Solo telah final. Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa mengungguli Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo).
Ketua Tim Pemenangan Gibran-Teguh, Putut Gunawan, mengatakan paslon nomor urut 1 memperoleh 225.326 suara atau 86,13 persen. Sedangkan paslon nomor urut 2 mendapat 36.298 suara atau 13,87 persen. (Detik.com/IBC)***