lBC, Serang – Masih ingat nasib yang dialami satu keluarga warga Kampung Majasari RT/RW 04/04, Desa Majasari, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang. Satu keluarga terdapat empat jiwa ini, harus tinggal di rumah yang nyaris ambruk. Mirisnya lagi, pada bagian rumah tersebut sebelumnya sudah ambruk. Ironisnya, hingga kini pun belum tersentuh program bantuan baik dari pemerintah daerah maupun pusat.
Sukanda (43 tahun) sang pemilik rumah dengan terpaksa menempati rumah tersebut bersama sang istri, Asih (42 tahun) dan dua buah hatinya, Leni (12 tahun) dan Laras (10 tahun). Karena tak memiliki pekerjaan, Sukanda sebagai kepala keluarga belum mampu untuk memperbaiki rumah peninggalan orangtuanya yang dibangun sejak tahun 1980 silam.
Baca juga: Miris, Satu Keluarga di Jawilan Tinggal di Rumah Nyaris Ambruk
Namun nasib berkata lain, kini keluarga Sukanda-Asih sudah tidak seperti dulu lagi yang penuh kekhawatiran menempati rumahnya disaat hujan akan terjadi ambruk. Soalnya, rumah mereka saat ini sudah layak dihuni pasca mendapatkan bantuan program rutilahu yang dilaksanakan Koramil Kopo-Jawilan.
Pada Senin, 18 Desember 2017, Babinsa Desa Majasari, Pelda Jafar menyerahkan kunci kepada, Asih yang juga dihadiri dari Anggota Koramil Kopo-Jawilan, TKSK Jawilan, Sekdes Majasari, Staff Desa Cemlang, Karang Taruna Desa Cemplang dan Ketua RT RW setempat. “Rumah yang tadinya tidak layak huni kini menjadi layak huni, mohon untuk di rawat dan di jaga," ucap Pelda Jafar.
Baca juga: Maelani Dirawat, Ortu Dapat Bantuan Bedah Rumah
Meski demikian, ada cerita dibalik sebelum rumah Asih mendapatkan program rutilahu. Ternyata, para Alumni SMPN Kopo angkatan 92 sudah berupaya melakukan penggalangan dana kepada para alumni lainnya berikut kolega alumni untuk membangun rumah Asih.
Awal ceritanya, Ketua Alumni SMPN Kopo Angkatan 92, Suyani Armin menceritakan pada 29 Oktober 2017 pihaknya mendapatkan laporan tentang kondisi real rumah milik, Asih dari Neneng dan Maesaroh. Kemudian, mereka menginisiasi upaya agar rehab rumah Asih segera terealisasi.
“Setelah melakukan koordinasi di grup (WhatsApp), alumni kemudian alumni terdekat dengan lokasi yaitu Nurdin bersama alumni 92 secara bergantian bergerak ke lokasi dan menggalang dana sejak awal November yang bersumber dari Alumni SMPN Kopo Aagkatan 92,” ujar Suyani Armin pada Rabu, 20 Desember 2017.
Baca juga: Mahasiswa di Serang Timur Beri Bantuan kepada Warga Miskin
“Setelah mengetahui kondisi rumah Asih, tanggal 13 November di mulai penggalangan dana dari teman-teman alumni SMPN Kopo Angkatan 92 termasuk kolega alumni. Dan Alhamdulilah donasi terakhir 30 November terkumpul. Ucapan terimaksih juga kepada para alumni dan para donatur yang sudah peduli dengan pembangunan rumah, Asih,” ucap Suyani.
Baca juga: Haru, Ketua KNPI Kab Serang Meneteskan Air Mata Saat Menjenguk Maelani
Dia menjelaskan, alasan bergerak untuk membantu membangun rumah Asih dengan cara menggalang dana. Karenanya, menurut dia adanya pembiaran oleh petugas.
“Kenapa alumni bergerak karena ada indikasi pembiaran oleh petugas yang seharusnya menangani hal ini. Hal ini diketahui berdasarkan pengakuan Asih, bahwa sebenarnya rumahnya akan mendapatkan bantuan rehab dari pemerintah tetapi, entah mengapa pas waktunya justru di alihkan kepada yang lain. Padahal yang di survey oleh petugas dan katanya sudah disetujui rehab adalah rumah milik Asih,” papar Suyani.
Baca juga: Maelani Penderita Gizi Buruk, Akhirnya Dirujuk ke RSUD Serang
Mendengar hal tersebut, maka pihaknya didasari niat baik alumni bertekad melakukan upaya rehab dengan cara melakukan penggalangan dana. “Alhamdulillah di awal survey ada Babainsa melakukan hal yang sama, sehingga kita bisa melakukan niat baik ini dengan bekerjasama dengan jajaran Babinsa dengan program rutilahunya,”tutur Suyani.