Rabu, 04 Desember 2024

Cegah Konflik, DKPP Ingatkan Penyelenggara Pemilu Jaga Integritas

[Foto Istimewa]
Selasa, 05 Nov 2024 | 14:13 WIB - Politik

lBC, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Pemilu (DKPP) Heddy Lugito mengingatkan kepada para penyelenggara pemilu agar tetap menjaga integritasnya.

Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Penyelenggara Pemilu Wilayah II yang bertajuk Wujudkan Pilkada 2024 Berintegritas dan Beretika di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).

“Pilkada ini bukan pilkada yang ringan, pilkada yang sangat keras. Sebab, sedikit saja pergeseran wewenang teman-teman, itu akan mempengaruhi suasana di pilkada, mempengaruhi semua tahapan,” kata Heddy.

Jika para penyelenggara pemilu tidak mampu menjaga integritasnya, maka terjadinya akan menimbulkan konflik di tengah masyarakat sekitar.

“Sedikit saja bergeser ke kiri atau ke kanan, akan menimbulkan gejolak-gejolak sosial, dan gejolak politik. Bahkan akan mengenai gejolak keamanan,” ujarnya.

Heddy mengakui gelaran Pilkada Serentak 2024 maupun pemilu bukanlah kerjaan yang mudah. Ia pun tak memungkiri adanya penarikan dari berbagai pihak yang mempengaruhi penyelenggara pemilu.

Namun, Heddy menilai penyelenggara pemilu baik Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mampu menjaga integritas tersebut.

“Tekanan sebesar apapun, saya yakin tidak akan mempan, tidak akan menggoyahkan teman-teman semua. Oleh karena itu, saya harap setelah pilkada nanti tidak ada pengaduan ke DKPP. Karena teman-teman semua menjaga integritasnya,” jelas Heddy.

Sekadar informasi, DKPP telah menerima 584 pengaduan Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) per 4 November 2024.

Sekretaris DKPP David Yama menerangkan, data aduan yang paling banyak berasa di 10 daerah tertinggi, yakni Sumatera Utara, Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim), Sumatera Selatan (Sumsel), Papua Pegunungan, Papua Tengah, Sulawesi Selatan (Sulsel) , Aceh, Papua dan Jawa Tengah.

“Sumatera Utara (Sumut) ini tertinggi, karena aduannya banyak sekali, Sumut berada di urutan ke 1 sebanyak 65 aduan. Disusul Jabar 41 aduan, Jatim 39 aduan, Sumsel 38 aduan, Papua Pegunungan 32 aduan, Papua Tengah 29 aduan, Sulsel 22 aduan, aceh 21 aduan, papua 20 aduan dan terakhir Jateng 20 aduan,” kata David.

Adapun provinsi lainnya yakni Sumatera Barat 17 aduan, Bengku 11 aduan, Bangka Belitung 10 aduan, Banten 9 aduan, Kepulauan Riau 8 aduan, DKI Jakarta 8 aduan, Jambi 7, Lampung 7, Riau 4. Sementara Bali dan Kalimantan Tengah 0 aduan.[lnilahcom]

Redaktur: Arif Soleh
Bagikan:

KOMENTAR

Cegah Konflik, DKPP Ingatkan Penyelenggara Pemilu Jaga Integritas

INILAH SERANG

443 dibaca
Relawan Jokowi Minta PJ Gubernur Banten Diganti
1383 dibaca
Promosikan Banten, Andika Ingin Banten Miliki Lembaga Penyiar

HUKUM & KRIMINAL

1755 dibaca
BNN Banten Musnahkan 335 Kg Ganja, Tersangka Masih DPO
1406 dibaca
Ini Penjelasan Kepala Kemenag Kota Serang Soal Travel Bodong

POLITIK

2057 dibaca
Soal Kampanye Hitam Dilaporkan ke Panwaskot Tangerang
146 dibaca
Jaringan Pesantren di 29 Kecamatan se Kabupaten Serang Dukung Andika dan Airin

PENDIDIKAN

1797 dibaca
KPAI Sebar Broadcast, Rektor Untirta : Kredibilitas KPAI Dipertanyakan
1287 dibaca
Pemprov Banten Akan Anggarkan Beasiswa Bidikmisi untuk Mahasiswa Berprestasi
Top