IBC, Lebak-Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Lebak tahun 2018 tinggal menghitung bulan saja. Saat ini, berdasarkan fakta yang ada, pasangan calon Bupati petahana Iti Octavia Jayabaya-Sumardi menjadi satu satunya calon kuat yang akan memenangkan kompetisi dan menjadi Numero Uno alias nomor satu kembali di Kabupaten Lebak.
Prediksi ini bukan tanpa alasan, lantaran sang petahana berhasil meyakinkan partai dan diusung oleh multipartai. Catatan ini sangat kontradiktif dengan paslon lain yang gagal meyakinkan partai, serta tak satupun pasangan calon diluar petahana yang bisa meyakinkan para petinggi partai. Imbasnya, perhelatan Pilkada Lebak diprediksikan akan terjadi calon tunggal, meski saat ini pasangan bakal calon dari jalur perseorangan Cecep Sumarno-Didin Syafrudin masih berjuang di tingkat penyelengara Pilkada.
Lantas, jika akhirnya terjadi calon tunggal di Pilkada Lebak, konsekuensi apa yang akan terjadi di Pilkada Lebak, Menurut Unro Al-Juhri, tokoh pemuda Lebak, calon tunggal pada nantinya dikhawatirkan akan berdampak kepada masyarakat dihadapkan pada pilihan yang tidak kompetitif, selain itu juga bakal terjadi apatisme politik dan berujung pada tingkat partisipasi yang makin rendah.
“Beberapa kemungkinan yang akan terjadi jika terjadi calon tunggal di Pilkada Lebak, salah satunya berimbas kepada rendahnya partisipasi pemilih,”kata Unro kepada wartawan, Minggu 7-Januari-2018 malam.
Bahkan kata Unro, penyebab munculnya calon tunggal dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kegagalan partai dalam melahirkan seorang pemimpin dari kalangan internal partai, begitupun dengan finansial partai menjadi salah satu penyebabnya.
“Belum lagi ditambah dengan politik pragmatis dan ketidakpercayaan diri dalam mengajukan calon internal,”kata Unro lagi.