lBC, Serang – Keberadaan perusahaan harus bisa memberikan solusi permasalahan pengangguran di Kabupaten Serang. Hal itu dikatakan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat menghadiri peresmian PT. Sonindo Automobile di Kawasan Modern Kecamatan Cikande pada Selasa, 28 November 2017
Hadir pada kesempatan itu Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hertanto, Kapolda Banten Brigjen Pol Sigit Prabowo, dan CEO PT. Sonindo Automobile Alexander Barus.
PT. Sonindo Automobile, kata Tatu, harus memberikan pelatihan selama delapan bulan kepada para lulusan SMA dan SMK di Kabupaten Serang yang kemudian agar dijadikan pegawai di perusahaan tersebut. Hal tersebut dilakukan sebagai kontribusi perusahaan kepada Pemkab Serang.
"Menteri juga mengintruksikan, bahwa perusahaan harus memberikan link and match di Kabupaten Serang untuk adakan pelatihan sejak SMK sesuai dengan kebutuhan perusahaannya," katanya.
Selain itu, Ia juga memastikan keamanan investor untuk bisa investasi di Kabupaten Serang dengan cara memberikan pelayanan yang baik dan kemudahan saat mengurus administrasi sebagai pelayanan Pemkab kepada investor.
"Sehingga ini menjadi daya tarik bagi suatu daerah karena Pemkab sendiri bersaing dengan daerah dan negara lain untuk mendatangkan investor," ucapnya.
Sementara itu Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hertanto menuturkan, perusaahan tersebut dibuka hasil pertemuan presiden Jokowi dengan salah satu pabrik mobil di China karena harga terjangkau dan menggunakan brand sendiri. Selain itu, perusahaan China memanfaatkan bahan baku lokal dari Indonesia sehingga tertarik untuk bekerjasama agar perusahaan tersebut bisa membuka di Indonesia
"Bahan yang digunakan juga PT Krakatau Steel yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar secara global dan perusahaan ini baru buka dua di Indonesia yakni Cikarang dan Banten," katanya.
Ia menambahkan, kedepan perusahaan tersebut akan merekrut 3000 karyawan sehingga membuka peluang bagi masyarakat mengikuti seleksi secara baik untuk masuk ke perusahaan tersebut.
"Setelah berkeliling meninjau pabrik, ternyata tidak kalah dengan pabrik taraf nasional lainnya dan Januari kedepan, akan berlakukan agar 1 industri bisa memberikan pelatihan minimal 5 SMA/SMK agar bisa berkontribusi di Negeri ini," katanya.[Qomat]