IB, Jakarta -- Presiden AS Donald John Trump benar-benar membuktikan janji kampanyenya. Salah satunya soal pemotongan pajak yang berdampak kepada penguatan dolar AS.
"Kalau fiskalnya ekpansif kemudian direspons oleh The Fed, maka ini resep untuk penguatan dolar AS," papar Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) dalam seminar Economic Outlook di Hotel Pullman, Jakarta pada Selasa, 31 Januari 2017.
Akibatnya, lanjut Juda, realisasi janji politik Trump akan berdampak pada melemahnya mata uang negara-negara di dunia, termasuk rupiah terhadap dolar AS.
Untuk itulah, BI selaku bank sentral, lanjut Juda, akan sangat menunggu kebijakan Trump. Khususnya terkait kebijakan fiskal dan moneternya. "Tantangan global terkait kebijakan ekonomi Trump, apakah kebijakan yang dikampanyekan akan dilakukannya atau tidak. Kami menunggu kebijakan fiskal dan perdagangan," kata Juda.
Juda memastikan, kondisi ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih baik di tahun ayam api ini, lantaran hasil indikator makro ekonomi sepanjang tahun 2016 terbukti mampu melewati ketidakpastian ekonomi global dengan baik.