IB, Pandeglang-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Pandeglang memetakan ada 12 yang masuk ke wilayah rawan bencana kekeringan. Keduabelas kecamatan itu di antaranya, Kecamatan Cikeusik, Bojong, Picung, Sindangresmi, Panimbang, Cimanggu, Cibaliung dan Kecamatan Sobang.
Kepala BPBD Kabupaten Pandeglang, Dadi Supriadi mengatakan, dalam beberapa hari terakhir tanda-tanda kekeringan mulai terlihat.
Dilaporkan setidaknya ada tiga kecamatan yang mulai terdampak kekeringan. Tiga kecamatan itu yakni Kecamatan Patia, Panimbang dan Cimanggu.
"Sejauh ini belum ada daerah dengan kekeringan yang parah. Memang Kecamatan Patia, Panimbang dan Cimanggu sudah ada yang kering namun belum ada yang teriak," ucap Dadi, Rabu 2-Agustus-2017 siang.
Kata dia, berdasarkan data dari BMKG Serang arah matahari sudah menuju khatulistiwa dan itu tanda-tanda memasuki musim kemarau.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang meluas, BPBD telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Camat, agar memantau wilayahnya yang rawan kekeringan. Jika ditemukan, maka aparatur kecamatab diminta untuk segera melaporkan ke BPBD.
"Jika ada yang mulai kekeringam, kami minta segera mengajukan bantuan air ke BPBD. Tetapi laporan yang disampaikan harus benar-benar valid mengenai lokasi, jumlah kepala keluarga yang terdampak, dan yang penting kondisi jalan guna menghindari mobil tidak masuk," terang dia.
Dadi menambahkan, BPBD juga akan berkoordinasi dengan PDAM Tirta Berkah perihal kesiapan armada mobil tangki air. Karena saat ini, BPBD hanya memiliki dua unit mobil tangki air dengan kapasitas masing-masing 8.000 liter. Sehingga hal itu dinilai tidak cukup untuk menanggulangi permintaan air bersih secara bersamaan.
"Kami akan berkoordinasi juga dengan PDAM dan Cibaliung Sumber Daya (CSD). Karena mereka (CSD, red) kan punya sumur biar ambil air untuk sekitar sana tidak jauh," tandas mantan Kepala ULP Pandeglang itu.