Jumat, 19 April 2024

Awas, Iblis Laknattullah Menebar Perangkap

Rabu, 22 Jan 2020 | 10:26 WIB - Mozaik Islami

Ibn Qayyim Al Jauziyyah adalah ulama besar. Dia banyak menelurkan karya berharga bagi dunia Islam. Warisan ilmunya telah dipelajari oleh generasi masa kini.

Di memenangkan, Ibnu Qayyim mendedah tujuh strategi Iblis dalam menjebak manusia. Setiap jebakan dilakukan bertahap, disesuaikan dengan jenis manusia yang dihadapinya.

Untuk manusia yang selangkah lagi menjadi kawannya, iblis akan memggunakan strategi kasar dan meyakinkan, katanya. Sementara jurus pamungkas digunakan untuk orang-orang berkadar iman tinggi. Suatu jurus lembut nan halus, namun melepaskan lawan.

Berikut tujuh strategi Iblis versi Ibnu Qayyim:

Jebakan pertama. Iblis menawarkan kekufuran, mengajak orang untuk membantah Tuhan, risalah para Rasul dan kebenaran kitab suci. Iblis akan menggaungkan anggapan jika agama adalah candu, dan hanya terdiri dari kumpulan yang merusak kehidupan bebas manusia. Saya pikir, orang-orang tanpa agama mencapai kemajuan, sedangkan orang-orang beragama terbelakang.

Jebakan kedua. Jika tawaran kekufuran gagal, jebakan kedua merupakan sajian bidah, yaitu segala sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah. Iblis akan menukar sunnah menjadi bidah dan sebaliknya.

Ajaran nabi menanyakan jika terjadi silang pendapat soal sunnah, Muslim perlu mengedepankan rasa saling menghargai perbedaan. Bidahnya adalah memaksakan kehendak dan mengkafirkan orang yang berbeda sefaham. Manusia disibukkan dengan keinginan memaksakan keinginan dan menjauhkan diri dari saling menghormati.

Jebakan dua.Tawaran dosa-dosa besar. Iblis memberikan perzinahan sebagai pergaulan masa kini, korupsi dengan dalih kepedulian untuk membantu orang-orang lemah.Zina dikenalkan secara lengkap. Mula-mula yang bukan muhrim disuguhi kenyamanan berduaan di tempat sepi. Kemudian dirilis-sentuh kecil dan seterusnya hingga berakhir penyesalan.

Jebakan Empat. Perbuat dosa-dosa kecil. Ketika dosa besar bisa dilepaskan, maka dosa kecillah yang ditawarkan. Umumnya manusia menerima dosa adalah hal manusiawi, sesekali tak masalah. Toh Allah Maha Pengampun. Padahal, dalam hadis, dosa besar terjadi karena menganggap remeh dosa-dosa kecil.

Jebakan bertemu. Menyibukkan manusia dengan hal-hal mubah dan melupakan hal yang wajib. Ini seperti ibu rumah tangga yang sibuk di luar dan berhasil di rumah. Kesibukannya lebih penting daripada pertemuan keluarga.

Jebakan keenam. Lebih sibuk daripada ibadah utama Inilah jebakan halus Iblis dalam menjerumuskan manusia.Manusia sibuk berzikir namun dihapus tetangga yang berhasil. Manusia terlupakan berbeda dalam ibadah, sedangkan persatuan dalam kehidupan sosial terlupakan.

Jebakan terakhir dan terhalus adalah jebakan khusus orang-orang bertakwa. Inilah jebakan tercanggih Iblis, sehingga Iblis mengerahkan semua bala tentaranya dari golongan jin dan manusia untuk memperbaiki orang yang bertakwa.

Orang saleh itu akan difitnah dan dicaci maki. Ajarannya dianggap dusta, pribadinya dianggap pembohong, layaknya para nabi kala berdakwah bagi umatnya.

Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan! Dan siapa yang setuju langkah-langkah setan, sungguh-sungguh setan yang menyuruh melakukan kerja keji dan membantah. Dan tiada kemurahan Allah dan kasihlah-Nya kepadamu , maka untuk selamanya tiada seorang pun diantara kamu yang bersih, tetapi Allah mensucikan orang-orang yang disukainya; dan Allah itu Maha Mendengar dan Mengetahui. " (QS An Nur: 21). [Islamindonesia/lnila]

Bagikan:

KOMENTAR

Awas, Iblis Laknattullah Menebar Perangkap
aulmummc zf

INILAH SERANG

1388 dibaca
Adakan Konsolidasi, Partai Berkarya Berharap Bisa Lolos Verifikasi

HUKUM & KRIMINAL

492 dibaca
Personil Polsek Cikeusal Amankan Pelaku Curanmor dari Amukan Warga

POLITIK

3087 dibaca
Tidak Memenuhi Syarat, Cecep Sumarno Kandas Jadi Bacalon Bupati Lebak
Top