IB, Jakarta - Beberapa hari ini warga Indonesia digegerkan dengan langkah pemerintah yang membubarkan Organisasi Masyarakat (Ormas) Anti Pancasila, Hizbu Tahrir Indonesia (HTI). Banyak sebagian kalangan yang menilai hal ini akan berdampak pada nasib politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode selanjutnya.
Menanggapi opini tersebut Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai pembubaran HTI tidak akan berdampak pada elektabilitas Joko Widodo di Pilpres 2019.
"Menurut saya tidak terlalu punya dampak besar atau signifikan pasca presiden Jokowi membubarkan HTI berimplikasi mengerus elektoral pemilih muslim sehingga tidak empati dan pada ujungnya tidak memilih Jokowi," katanya seperti dilansir dari laman Inilahcom, Rabu 10 Mei 2017.
Menurutnya, sebelum mengambil keputusan membubarkan HTI, Presiden Jokowi dianggap sudah mempertimbangkan langkahnya. Jokowi juga dianggap tahu persis resiko putusan itu terhadap elektabilitasnya nanti.
"Jadi begini, presiden Jokowi pasti sudah mempertimbangkan dengan semangat deleberatif, penuh kehati-hatian membubarkan HTI dan dampaknya terhadap popularitas dan elektibilitas Jokowi," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini menilai pembubaran ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pasti akan mempengaruhi dukungan bagi Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.
"Saya belum melakukan survei tentang besaran pengaruhnya. Tapi sedikit banyak mesti ada pengaruhnya," katanya.
Sebeumnya, pemerintah memutuskan mengambil langkah untuk membubarkan dan melarang kegiatan yang dilakukan organisasi kemasyarakatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan, kegiatan HTI terindikasi kuat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana diatur dalam UU Ormas.
"Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah hukum secara tegas untuk membubarkan HTI," ujar Wiranto saat memberikan keterangan pers di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2017).
Kondisi ini pun memunculkan spekulasi tergerusnya suara Jokowi di Pilpres 2019. Pasalnya tidak sedikit suara umat islam yang akan meninggalkan Jokowi.