IBC, Tangerang – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menegaskan bahwa dana bantuan dari Pemprov Banten kepada pondok pesantren akan diterima bulat nilainya yakni Rp20 juta per pondok pesantren. Menurutnya, Pemprov Banten ingin agar bantuan tersebut bisa sampai ke pesantren penerima secara tepat jumlah. Andika meminta agar tidak ada yang berusaha untuk memotong jumlah dana bantuan tersebut.
"Saya pastikan tidak ada potongan sepeser pun dan oleh siapa pun. Tidak ada potongan sepeser pun dan dari siapa pun. Tidak ada potongan sepeser pun dan untuk sispa pun,” kata Andika berulang kali dengan nada tegas dalam sambutannya saat menghadiri Safari Ramadhan Pemprov Banten di Kabupaten Tangerang, yang bertempat di Ponpes Khoerul Huda, Desa Kampung Baru, Kecamatan Rajeg, Rabu, 6 Juni 2018. Hadir pada acara tersebut para pemimpin pondok pesantren se-Kabupaten Tangerang.
Andika menambahkan, bahwa Pemprov Banten juga akan menanggung biaya pajak yang harus dibayarkan dalam penyaluran dana bantuan tersebut. “Jadi sekali lagi Rp20 juta itu bulat-bulat akan diterima pondok pesantren,” imbuhnya.
Dengan menjamin tidak adanya pemotongan dan melakukan pembayaran pajaknya, kata Andika, Pemprov Banten di bawah kepemimpinan Gubernur Banten Wahidin Halim dan dirinya sebagai wakil gubernur, benar-benar ingin agar bantuan tersebut dapat membantu pesantren, atau bukan malah sebaliknya menjadi merepotkan pondok pesantren.
Lebih jauh Andika mengatakan, jika dana bantuan kepada pesantren ini terbukti efektif dalam membantu pondok pesantren, Pemprov Banten berencana untuk menaikkan jumlah dana bantuan tersebut dalam setiap tahunnya. Menurutnya, Pemprov Banten menyadari jika nilai bantuan tersebut jauh dari cukup bagi pondok pesantren. Namun begitu, Andika berharap dana bantaun tersebut bisa dipertanggung jawabkan.
"Jadi jangan lupa kalau untuk laporan pertanggunjawabannya iyu nanti kami mohon para pimpinan pondok pesantren untuk membuatnya. Ada FSPP (forum silaturahmi pondok pesantren) nanti yang siap memberikan bantaun dalam hal pembuatan laporan ini,” paparnya.
Pemberdayaan Ekonomi Umat
Terkait dengan efektivitas dana bantuan kepada pondok pesantren yang dimaksud, Andika mengaku, pihaknya menginginkan agar pondok pesantren bisa jadi pusat pemberdayaan ekonomi umat. Menurutnya, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia memiliki potensi yang sangat besar menjadi pusat perekonomian ekonomi Islam dunia.
Selain di dukung besarnya jumlah penduduk Muslim, lanjutnya, Indonesia juga memiliki faktor pendukung lain yang strategis bila dibandingkan dengan negara lain, yaitu faktor adanya lembaga pendidikan Islam tradisional berupa pondok pesantren.
Menurut Andika, peran pesantren tidak hanya terbatas menjadi tempat pendidikan ajaran Islam saja. Namun, peran ekonomi banyak yang bisa dilakukan pesantren dengan segala pola adaptasinya.
"Salah satunya sebagai pusat pengembangan ekonomi kerakyatan atau ekonomi umat. Pesantren bisa mengagas koperasi simpan pinjam untuk masyarakat sekitar misalnya, atau bisa memodali dan menginisiasi industri-industri rumah tangga yang saat ini perkembangannya menuju ke industri kreatif berbasis informasi teknologi,” paparnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2018 ini Pemprov Banten memberikan bantuan tunai kepada pesantren masing-masing Rp20 juta bagi sebanyak 3.264 pondok pesantren se-Banten. Bantuan yang disalurkan Pemprov Banten dengan berkoordinasi bersama FSPP Provinsi Banten ini bertujuan agar upaya pembangunan di Banten tidak hanya terfokus dalam membangun infrastruktur, tapi juga bisa meliputi membanguan sumber daya manusianya, dimana pesantren sebagai salah satu pusat pembangunan SDM tersebut, utamanya kaum muslim.