DI antara perlindungan yang Allah berikan kepada orang yang beriman, Allah jauhkan mereka sehingga tidak menjumpai kedahsyatan hari kiamat. Sementara mereka yang menjumpai peristiwa kiamat besar, hanya manusia kafir yang kehidupan dan karakternya paling jelek.
Berikut beberapa dalil yang menyebutkan hal itu, Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menceritakan keadaan orang-orang yang beriman hingga akhir zaman. Kemudian beliau bersabda,
Kemudian Allah mengirim angin, seperti semerbak minyak wangi, sangat lembut rasanya seperti menyentuh sutera. Tidak ada satupun jiwa yang di dalam hatinya terselip iman sebesar biji, kecuali angin itu akan mematikannya. Kemudian tinggal tersisa manusia-manusia paling jelek. Di tengah merekalah, kiamat terjadi. (HR. Muslim 1942).
Hadis dari Nawwas bin Saman radhiyallahu anhu, dalam hadis panjang, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menceritakan tentang Dajjal dan turunnya Nabi Isa alaihis salam. Di akhir hadis, beliau bersabda,
Setelah mereka hidup penuh gelimang dunia, Allah mengirim angin lembut. Angin itu melewati ketiak-ketiak mereka, dan membawa ruh setiap mukmin dan setiap muslim. Hingga yang tersisa adalah manusia terjelek. Mereka melakukan hubungan badan layaknya himar (keledai). Di tengah merekalah, kiamat terjadi. (HR. Muslim 2937).
Berdalil dengan keterangan Nabi shallallahu alaihi wa sallam di atas, sahabat Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhuma pernah mengatakan, "Kiamat hanya akan terjadi pada manusia yang paling jelek. Mereka lebih jelek dibandingkan orang jahiliyah. Setiap doa yang mereka panjatkan, pasti Allah tolak doanya." (HR. Muslim 1924 dan Ibnu Hibban 6836).
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidak akan terjadi kiamat, hingga tidak ada lagi orang yang di muka bumi ini menyebut: Allah Allah.." (HR. Ahmad 12043, Muslim 148, Turmudzi 2207, dan yang lainnya).
Ya Rabb, matikanlah kami di atas islam dan sunah. [ustadz Ammi Nur Baits/lnilah]