IB, Serang—Calon Wakil Gubernur Banten nomor urut satu Andika Hazrumy mengaku prihatin dengan maraknya tenaga kerja asing khususnya yang ada di Banten. Sebab meski banyaknya lapangan pekerjaan, namun warga pribumi Banten malah tersingkir karena tidak mempunyai keahlian yang dibutuhkan perusahaan.
Dia mengatakan, selama kurun waktu 16 tahun Provinsi Banten berdiri proses pembangunan terus dilakukan. Akan tetapi, saat ini lebih kepada membangun di Banten bukan membangun Banten. Artinya, perlu melibatkan masyarkat untuk berkontribusi dalam melakukan pembangunan Banten menjaid lebih baik.
“Jadi kan selama ini kalau saya melihat bagaimana pembangunan Banten yang berupa pembenganan fisik tanpa melibatkan dan tanpa mengakomodir masyarakat Banten. Jadi kami berdua ini tidak ingin masyarakat Banten ini menjadi penonton di daerahnya sendiri,” ujar Andika kepada wartawan di Kota Serang kemarin.
Cawagub yang mendampingi Cagub Banten Wahidin Halim ini mencontohkan, bahwa Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan 12 mega proyek nasional di Provinsi Banten. 12 proyek nasional di bangun di Banten itu itupun, dimana Presiden Joko Widodo sudah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Strategis Nasional. ke-12 proyek tersebut antara lain pembangunan Tol Serang-Panimbang, Tol Kunciran-Serpong, Tol Serang-Cinere, dan Tol Serpong-Balaraja. Kemudian, proyek kereta api ekspres Seokarno Hatta-Sudirman, Bandara Banten Selatan Panimbang, dan pengembangan Bandara Soetta.
Kemudian sambung dia, pembangunan terminal elpiji Banten kapasitas 1 juta ton per tahun, energi asal sampah kota-kota besar di Tangerang, Waduk Karian, KEK Tanjung Lesung, serta percepatan infrastruktur transportasi, listik, air bersih untuk kawasan strategis pariwisata nasional (KSN) Tanjung Lesung.
“Nah ini saya harapkan bukan hanya membangun di Banten, tapi pembangunan kita sambut bersama-sama membangun Banten membanguna masyarakat Banten juga, agar bisa dapat berkontribusi bagi pembangunan di Banten, dan pembangunan itu bisa dirasakan masyarakat Banten,” kata politisi Partai Golkar ini.
Andika juga mencontohkan, melakukan pembangunan Banten juga salah satunya seperti apa pemerintah membuat istilah lapangan kerja, namun masyarakat tidak disiapkan untuk bisa bersaing memerebutkan lapangan kerja tersebut. Upaya itu harus betul dilakukan dengan membangun dari hulu sampai hilir. “Oke pembangunan fisik sangat positif, tapi kita juga harus mempersiapkan masyarakat menghadapi dayang saing itu,” ucapnya.