IB, Lebak—Curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir dan longsor di wilayah Kabupaten Lebak pada Kamis, 9 Februari 2017. Banjir dan longsor terjadi di 28 desa yang ada di 11 Kecamatan. Sekitar 792 rumah, 4 sekolah, 3 jembatan rusak dan satu warga dinyatakan meninggal dunia setelah terbawa arus sungai.
Koordinator Tanggap Darurat pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Budi Santoso menyatakan, bahwa hingga saat ini berdasarkan informasi yang diterima pihaknya di Desa Cidikit, Kecamatan Bayah telah ditemukan satu warga meninggal dunia terbawa arus.
“Identitas korban saat ini masih ditelusuri oleh camat setempat. Kita sudah sebar tim di seluruh kecamatan yang terkena bencana, yang penting kita meminimalisir korban jiwa dan data yang kita miliki saat ini sifatnya sementara,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kantor BPBD Lebak.
Dijelaskan Budi, dari tiga jembatan yang rusak dua diantaranya jembatan gantung di Kecamatan Leuwidamar rusak dan satu jembatan permanen yang menghubungkan Desa Sinargalih dan Desa Gunung Wangun di Kecamatan Cibeber tertimpa longsor. Sehingga, di wilayah tersebut untuk akses jalan diwilayah tersebut terputus.
“Jembatan Cicemet putus total, sehingga otomatis akses terputus. Kita belum bisa menangani karena cuaca yang tidak memungkinkan, tadi DPUPR sudah ke lokasi kejadian dan masyarakat diminta untuk bersabar,” katanya.
Budi menyebutkan, pihaknya juga baru menerima laporan dari tim relawan yang ada di Desa Ciparasi, Kecamatan Sobang, bahwa satu jembatan gantung juga terdampak banjir.
“Kalau informasinya jembatan diwilayah tersebut terdampak banjir, tapi informasi terakhir yang saya terima hanya rusak ringan saja,” ungkapnya.
Untuk 4 sekolah yang terdampak banjir, Budi mengatakan, diantaranya SMPN 1 Leuwidamar dan SMPN 1 Cijaku tertimpa pohon. Diwilayah selatan dan di Gunungkencana juga ada yang terkena genangan.
“Alhamdulillah, saat ini sudah mulai surut. Namun, untuk KBM hari ini diliburkan,” ungkap Budi. Seray memastikan, untuk penanganan kesehatan, pihaknya telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk membuat posko pelayanan kesehatan dilokasi terjadinya bencana.
Sementara Kepala BPBD Lebak, Kaprawi mengimbau agar seluruh masyarakat baik yang tinggal di bantaran sungai maupun diwilayah yang rawan longsor agar selalu meningkatkan budaya waspada terhadap bencana.
“Masyarakat agar selalu meningkatkan budaya waspada, mengingat cuaca ekstrem dan hujan yang diatas normal bisa menyebabkan terjadinya bencana,” ujarnya.(Hada)